Sabtu, 05 Juni 2010

Rumah Boneka
Karya Syuji Terayama - Penerjemah Mirza Jaka Suryana




Catatan:

Publikasi naskah ini dimaksudkan sebagai upaya penyediaan naskah drama dan sebagai bahan referensi pembelajaran bagi individu atau kelompok-kelompok teater yang membutuhkannya.
Disarankan bagi siapa saja yang memiliki cukup akses, agar membeli buku terkait. Itu pun dalam upaya membantu pengarang dan keluarganya. Kekayaan hak intelektual naskah ini tetap ada pada pengarangnya.
Dan dimohon bagi pengunduh naskah ini untuk tidak menghapus catatan ini, sebagai bukti pertanggung jawaban saya sebagai pihak yang mengetik ulang.

Terima kasih.
Lee Birkin
ADEGAN I

LAGU I

Gadis-gadis perawan dan kesayangan-kesayangan
Serta para pelcaur pada dasarnya mereka sama
Saat tua, aku mau tinggal bersama boneka-boneka
Mereka menyanyikanku, mandi bersamaku
Membacakan kisah-kisah Hoffman
Menikmati bebuahan lesbos dan memijahku
Boneka-boneka mekanis. Banyaknya.
Aku piker bisa hidup bahagia bersama boneka-boneka.
Tapi boneka yang hidup besamaku bukanlah plastic dan lilin
Seperti yang ada dalam buku foto Carrol
Mereka harus menjadi boneka mekanis yang hidup
Saat kau tertidur, aku mau menjaga mimpi indahmu
Aku bakal selalu di sampingmu tidur telanjang
Mengamatimu betul-betul apa yang terjadi di hutan
Seperti kalau aku….
Seperti kalau aku anjing betina

LAGU II

Pembohong
Kalian semua pembohong
Galilah sekarang kebun anggur
Galilah dan kubur potret leluhurmu
Kuburkanlah!
Pembohong
Kalian semua pembohong!
Ada sejambangan penuh darah, merah kental di dalamnya
Itu sebab di halaman belakang kita bebunga merah seluruh


ADEGAN 2


TAKASHI
……

RAN
Kau lakukan apa di sana saat ini?

TAKASHI
Aku mengurung seekor kupu-kupu

RAN
Kupu-kupu?

TAKASHI
Di kamarku atas sana. Ekor hitam walet yang besar dan indah

RAN
….

TAKASHI
Maka jangan coba buka pintu ini. Kalau kau lakukan, bakal kabur ia

RAN
Tapi, abang. Lalu… di mana kau nanti tidur?

TAKASHI
Di sini. Di lorong, depan pintu. Seorang sipir harus tidur di depan kurungan. Begitu biasanya. Aku sudah melakukannya. Sudah lama aku bermimpi mengurung seseorang di sini.

RAN
Begitu. Abang, aku mau bicara padamu

TAKASHI
Bicara?

RAN
Apa kau dengar apa kata dokter. Si dokter resmi itu, katakan hari ini?

TAKASHI
Belum

RAN
Menakutkan!

TAKASHI
Katakanlah

RAN
Diantara kita…. Ada satu orang sinting di keluarga ini

TAKASHI
Orang sinting? Siapa?

RAN
Entah. Ini soal matematis. Tapi satu hal pasti. Diantara kakek, nenek, bapak, kakak, abang… dan aku. Ada satu orang sinting


ADEGAN 3

RAN
Kami punya enam anggota di keluarga kami. Semuanya baik-baik saja. Kakek dulu perancang kapal. Bangga dia berkisah….

KAKEK
Saat muda, aku merancang sebuah kapal cantik dan ia berlayar mulus sampai Madagaskar

RAN
Begitu katanya. Tapi itu bohong. Kakek cerita bohong setiap waktu. Makanya belakangan ini matanya juling nenek seorang gila kucing

KAKEK
Susu, susu. Minumlah banyak susu dan besarlah

RAN
Bapak anggap dan takut berhadapan dengan orang lain. Kau dengarkah?

TERDENGAR SUARA SIMFONI “FANTASTIQUE” BERLIOZ

BAPAK
Karya Simfoni “Fantastique” nomor 14 Berlioz. Suatu masa seorang seniman

RAN
Bapak itu pengagum berat simfoni-simfoni Berlioz. Tapi bapak seorang lelaki tua kotor.
Kakak suka lelaki dan kuda tunggangan, dan falsafahnya adalah….

KAKAK
Hidup itu sekedar drama satu babak…. Aku mau menikmati tuak Anis sampai ke isi hatiku

RAN
Itulah celotehnya. Dan abang itu….

ABANG
Awasi pintu.

RAN
Ini aku, ya, aku Ran san…… aku sama sekali tidak sinting


ADEGAN 4


NINJA
Di pagi hari

NENEK
Susu, susu. Minum susumu, minumlah banyak dan besarlah.
Saat kau tumbuh lebih besar ketimbang gajah
Tidak bisa kau keluar dari kamar ini
Tidak keluar dari pintu ini
Lalu kau jalani sisa hidupmu
Bersamaku
Berbagi suka dan duka bersamaku
Dan, saat seekor kucing tak meminum susuku
Aku….

KAKEK
Apa kau dengar?

NENEK
Soal apa?

KAKEK
Soal satu orang sinting. Dokter bilang….

NENEK
Oh…. Apa dokter jadi sinting?

KAKEK
Tidak, bukan dia! Kita jadi sinting

NENEK
Kau dan siapa lagi?

KAKEK
Tidak…. Bukan aku…. Belum….
Seseorang di keluarga ini…. Seseorang. Cuma satu

NENEK
Apa semua orang tahu? Kisah itu?

KAKEK
Belum. Biar ini jadi rahasia sampai kita tahu siapa…. Lalu kita bisa bunuh dia diam-diam, buat selamatkan nama dan kehormatan keluarga. Dan kuburkan mayatnya di kebun Dahlia

NENEK
Kalau sudah kau temukan, kau membunuhnya?

KAKEK
Sekedar keharusan!


ADEGAN 5


MAYU
Kau membunuh?

TAKASHI
Sekedar keharusan!

MAYU
Kenapa kau tidak asupi dia sari bunga? Kita punya banyak bebunga di halaman belakang

TAKASHI
Sesaat setelah kau buka pintu, ia terbang menjauh

MAYU
Lalu kau menangkap yang lain

TAKASHI
Sungguh sebuah masalah

MAYU
Boleh jadi ia sudah terbang jauh

TAKASHI
….

MAYU
Dan kemarin, aku melihat seekor hitam wallet mengagumkan di atas pianoku!

TAKASHI
Terbang jauh?

MAYU
Buka pintu dan periksalah!

TAKASHI
Tidak!

MAYU
Kau takut

TAKASHI
Mau kemana kau?

MAYU
Menari. Menari telanjang kaki

TAKASHI
Dengan siapa?

MAYU
Jelas saja. Seorang laki-laki. Saat menari dengan seorang lelaki, di mataku…. Mentari di atas gelap lading jagung goyang dan berjatuhan

TAKASHI
Mayu!

MAYU
Apa?

TAKASHI
Kau tak tahu apa yang dikatakan dokter?

MAYU
Kalau ada seorang sinting di keluarga ini?

TAKASHI
Ya

MAYU
Omong kosong. Itulah adanya. Kurasa kita cuma boneka

LAGU
Ada seorang perempuan penuh kebohongan
Dan dia jatuh cinta kepada seorang lelaki
Penuh kebohongan… begitu penuh kebohongan
Di langit sana menggantung bulan tiruan
Seluruh percakapan mereka penuh kebohongan
Mereka tinggal di istana penuh kebohongan
Mereka mencintai satu sama lain dengan gerak-gerik palsu
Begitu melelahkan
Sampai mereka harus berkata “Selamat Tinggal”

MAYU
Dan ada seorang yang menipu masing-masing kita….
Singkatnya, bagai menyaksikan mimpimu dalam mimpimu….
Kita bertindak sadar sepanjang waktu
Kita tidak pernah hidup
Bertindak Cuma seperti pengarahan
Kita jalani hidup Cuma sebatas yang dijanjikan
Lalu aku bakal habiskan hidupku menari, menari, menari
Sampai tubuh bonekaku lantak
Minum banyak tuak Anis yang membakar
Aku bakal memikirkan suatu keindahan
Setelah semua kegembiraan ini


ADEGAN 6


NINJA
Ada langit biru di kamar ini
Ran memakai kacamata….

RAN MEMAKAI KACAMATA… MASUK BERSAMA ENSIKLOPEDIA BESAR DI TANGAN… DAN MELINTASI PANGGUNG DAN DUDUK DI SEBUAH KURSI

RAN
Kegilaan atau Skizofrenia.
Penyakit ini paling sering disebabkan oleh hal-hal bawaan. Statistik membuktikan saat orang tua jelas mengidap Skizofrenia, penyakit ini hadir dua puluh kali lipat lebih sering ketimbang dalam anggota masyarakat biasa. Dua kali lebih sering dalam kejadian seorang anak bersepupu.
Sebagai penyebab kedua. Kita bisa tambahkan guncangan mentai, cedera bagian luar juga ragam kerusakan fisik. Dan keadaan lingkungan disebut pula punya hubungan dengan penyakit beserta waktu terjangannya.
Tapi sampai saat ini hamper tiada yang benar-benar terbukti. Sekarang, inilah awal sejatinya di keluargaku


ADEGAN 7

NINJA (Menyanyi)
Silahkan…. Silahkan
Makanlah
Belulang mimpiku
Makanlah
Daging laguku
Silahkan
Silahkan
Minumlah lautan darah buruk
Dengan berbagai penyakit ini
Lautan darah
Terkotori dari sananya
Silahkan…. Silahkan

BAPAK
kk-kk-kk-kenapa kau memandangiku?

KAKEK
….

BAPAK
Bukan aku, Kakek. Bu…bu…. Bukan aku

KAKEK
Kau tampak berbeda dari yang lain sejak kanak-kanak. Misalnya, dalam banyak hal kau telat. Telat ke sekolah, kau gagal mempelajari bentuk kata, telat bertamasya, kau gagal melihat laut. Kau masih juga telat berbicara, kau gagap

BAPAK
A….a….aku ini penyair. Itu sebabnya

KAKEK
Berpikir cermatlah sampai pagi. Barangkali kau bakal sadar satu atau dua tanda pada dirimu


ADEGAN 8

BAPAK
Apa aku be…be… begitu berbeda dari orang lain? A… aku Cuma seorang pekerja kantoran biasa. Kecuali sedikit gagap, penampilanku tidaklah berbeda.
Ka… ka…. Kalau aku sedikit berbeda dari yang lain, a….a…aku Cuma se…sedikit la…lamban.
Dan itu Cuma karena abangku, yang dulunya pengusaha, jauh lebih cepat dan maju ketimbang orang biasa. Terkadang di pagi hari, aku berpikir soal…. Arti hidup. Beberapa buku mengatakan…. Kurasa jawabannya ada di “Seberapa banyak setelan yang kau punya dilemari”. Empat setelan tergantung di gantungan, empat macam kesenangan dalam hidupmu.
Setelan musim semi, setelan musim panas, setelan musim gugur. Setelan musim dingin. Oh, abang!

BAYANGAN
Kau memanggilku

BAPAK
T….T…. Tidak. Aku tidak memanggilmu

BAYANGAN
Jadi kau Cuma mengingatku…. Aku ini hantu

BAPAK
Di…. Di…. Di setelanmu?

BAYANGAN
Ya, tiada hantu sekarang yang tidak mengenakan setelan….

BAPAK
A….A….Apa kau pikir aku gila bang?

BAYANGAN
Kau tahu jawabannya

BAPAK
T…. T…. Tapi aku perlu jaminan. Apa pun itu, sebuah jaminan dari seorang lain yang memastikan aku normal. Contohnya, kapanpun kau membalik halaman penuh huruf dan angka. Kapapun seorang menyentuh pundakku, dia bakal mengatakan aku normal

BAYANGAN
Kau begitu lancer berbicara

BAPAK
A….Aku Cuma seorang pekerja kantoran biasa. Delapan jam sehari, aku mengerjakan tugas-tugas dan pulang ke rumah membaca berita olah raga di kereta. Saat sampai di rumah, aku menonton TV. Dan di hari sabtu….. sebab aku tak suka m…main Mah Jong aku mendengarkan B..B…Berlioz…. dan membuat sajak-sajak Waka

BAYANGAN
Kurasa itulah yang membuat kau tidak biasa

BAPAK
T….Tapi….bang.
Di bagian akunting, bagian urusan umum,
bagian hubungan masyarakat, bagian personalia dan bagian sekretaris
Ada orang-orang yang suka hobi sama!

RAN
Bapak! Bapak! Bapak ada dalam mimpinya. Bapak memimpikan impian seperti halnya kenyataan. Tak hilang meski kusentuh dia

BAPAK
Aku, katakanlah begitu, seekor burung yang takut ketinggian. Aku tak bisa hidup tanpa terbang. Tapi, saat sadar aku terbang, aku ketakutan setengah mati

BAYANGAN
Saat burung-burung terbang, mereka tidak pernah melongok ke bawah

BAPAK
Burung macam apa pun?

BAYANGAN
Ya, mustahil buat mereka “Sadar kalau mereka itu terbang” mereka menutup mata

BAPAK
Semua burung-burung lain?

BAYANGAN
Ya, semua burung lain-lain. Kalau kau tidak mau dianggap sinting. Penting buat menjalani hidup seperti yang lain

BAPAK
Meniru mereka?

BAYANGAN
Ya
…. Mulailah dengan berhenti gagap

BAPAK
Tapi, ga…ga….gagap itu sifat bawaanku

BAYANGAN
Cobalah, cobalah lagi

(Bapak mengangguk)

Sekarang selamat tinggal untukmu. Burung yang takut akan ketinggian

BAPAK (Menyanyi)
Burung-burung itu bukan burung-burung
Sebab mereka punya sayap
Sayap-sayap mereka jadi sayap
Cuma saat mereka mau terbang
Itulah sebab kenapa aku berpikir
Buat menciptakan sepasang sayap-sayap
Dari kata-kata kecilku

Barr…barangkali…..

MAYU
Kenapa Bapak?

BAPAK
Brr… Brr….Barangkali…. ini Cuma celoteh sembarangan dari D….D…Dokter

NENEK
Kuharap juga begitu

KAKEK
Maafkan aku, tapi pandanganmu itu terlalu mengambang

BAPAK
Brrr Dokter tidak pernah berbuat satu kesalahan pun selama seratus tahun. Begitu kata mereka

TAKASHI
Terima kasih buat makan malamnya!

KAKEK
Tunggu, Takashi, mau kemana kau?

TAKASHI
Ke atas menjaga pintu!

KAKEK
Kita sedang membicarakan persoalan sangat penting

TAKASHI
Tak apa, aku bisa mendengarnya dari atas sana

NENEK
Kakek bilang, buat menyelamatkan kehormatan keluarga dan kemurnian darah kita, segera setelah kita temukan orang sinting ini, dia bakal membunuh dan menguburnya di lading

BAPAK
Tidak, dia tak bakal begitu. Ini mustahil, Kakek

KAKEK
….

BAPAK
Ke… keluarga kita biasa saja… jelas, tanpa tanda kebesaran, keluarga umumnya

KAKEK
Kau harus melakukan sesuatu saat memang harus dilakukan

MAYU
Dengar Kakek. Kalau ini begitu penting. Aku punya rencana!

KAKEK
Apa itu?

MAYU
Tanyakan saja siapa si sinting itu!

KAKEK
Kepada siapa?

NENEK
Tuhan?

MAYU
…. Ki Dalang! Kau lihat, dalam serba hitam itu, ada ki Dalang di sana! Sederhana saja

SEMUA
….

MAYU
Keterlaluan!

BAPAK
Kita bakal dihukum. Di…Di….Di saat pertama…. Ini bakal menghilangkan alasana keberadaan kita

KAKEK
Mau kemana kau?

NENEK
Suapi susu buat kucingku

MAYU
Kucing kertasmu?

NENEK
….. kalau aku seorang dokter, aku pasti bakal mengatakan kaulah si sinting itu

MAYU (Menyanyi)
Kucingmu kertas
Gaunku dan kacamatamu kertas
Bulanku kertas
Hidupmu kertas…hidupku kertas….
Kertas…..kertas….. kertas…..Cuma kertas
Saat kau tertawa…. Tertawa terlalu kencang
Seseobek dua sobek pasti terjadi segera
Tapi lalu, langit di atasku
Terlalu luas tak berujung
Jadinya, kata-kataku
Cuma terlalu lemah dan miskin dan rendah
Itulah sebabnya kenapa aku berpikir
Buat menciptakan sepasang sayap
Dari lamunanku
Saat aku duduk di atas awan
Satu yang terkecil di langit
Melongok ke bumi di bawah kakiku
Begitu kotor hingga aku Cuma mendesah
Aku rasa aku seorang liliput
Yang bisa terbang dengan mesin terbangku
Aku menanjak bersama buka lebarnya tangan-tanganku
Ke puncak atap sebuah gedung
Dalam sekejap mata
Bahkan kalaupun aku tak punya sayap
Setidaknya aku jatuh ke bawah
Sementara aku merasa layaknya orang terasing di dunia
Kau bergelantungan di surga
Mencoba terus berseimbangan
Bersama beratkan mimpimu
Ya.Begitulah dirimu


ADEGAN 9


TAKASHI
Aku bisa dengar! Si ekor hitam wallet itu motah. Kalau bisa kudengar ia rusuh, kuyakin si ekor hitam itu terkurung di sini, itu artinya… penting bagiku menjaga

KAKEK
Katakanlah, apa kau tidak mau tidur?

TAKASHI
Tidak. Aku baru saja bangun

KAKEK
Tidur di sana?

TAKASHI
Ya… gerah sekali di kamar

KAKEK
Di saat makan malam, kau meninggalkan meja dan kita tidak bisa benar-benar berbincang. Tapi apa pendapatmu soal itu? Demi keluarga kita, kupikir ini sungguh-sungguh penting

TAKASHI
Ah, itu lagi?

KAKEK
Apa pendapatmu?

TAKASHI
Berhentilah mempercakapkannya

KAKEK
Apa kau takut?

TAKASHI
Kupu-kupu, kupu-kupu. Motah, motah, kupu-kupu

KAKEK
Sering kali kau gagal naik tingkat. Tapi musim depan kau bakal lulus dari institute teknologi. Saat kau melamar di perusahaan, kau bakal bermasalah kalau punya seorang sinting di keluargamu

TAKASHI
…..

KAKEK
Jadi, temukan dia dan musnahkan secepat mungkin

TAKASHI
…..

KAKEK
Tak perlu kau ragu.
Akulah orangnya yang membuat setiap orang di keluarga ini. Akulah sumber dan benih segala kehidupan. Aku punya semua hak buat menghancurkan

TAKASHI
….

KAKEK
Aku lihat kau! Jadi, siapa pikirmu yang sinting? Satu orang sinting di antara kita?

TAKASHI
….

KAKEK
Bicaralah yang jujur

TAKASHI
Aku…. Aku tidak tahu

KAKEK
Tak apa kalau ini omong kosong, pilih saja salah satu orang sinting dan… bunuh lalu kuburkan, maka seluruh keluarga ini bisa hidup bahagai bersama

TAKASHI
…..

TAKASHI
Aku tak bisa dengar

KAKEK
Seseorang, katakan padaku siapa si sinting itu

TAKASHI
Nenek


ADEGAN 10


NENEK
Aku tak bisa tidur. Aku tak bisa tidur. Aku tak bisa tidur. Barangkali karena aku sudah mendengar kisah seorang sinting. Kisah menjijikan. Aku berpikir-pikir…. Soal dia bertahun-tahun lamanya. Ya, si sinting itu Mayu. Aku tahu itu. Aku mau muntah. Si sinting ini. Oh, aku sungguh mual. Setiap kali mabuk, aku mau menyanyikan lagu sekolah.

RAN
Nenek

NENEK
….

RAN
Kenapa nenek piker si Mayu itulah si sinting?

NENEK
Kau mendengarku, nak? Dia selalu bicara ngawur soal kucing-kucingku. Tak seorang pun kecuali si sinting yang bisa melakukannya

RAN
Tapi Mayu orangnya baik

NENEK
Oh, orang bisa baik dan sinting sekaligus

RAN
Siapa yang menilai?

NENEK
Aku. Aku yang menilai

RAN
Apa yang bakal nenek lakukan kalau orang lain tuduh nenek yang sinting?

NENEK
Ya, itu mungkin saja. Lebih dari itu aku harus bilang ke semua orang cepat-cepat kalau dia orangnya “Mayu si sinting itu!”

MAYU
Kasih aku lampu!


ADEGAN 11


MAYU
Kasih aku lampu… keluarlah, ayo, ki dalang! Oh, ayolah keluar!
Maukah kau ebrkata jujur padaku, ki dalang? Siapa si sinting diantara kami?
Atau haruskah aku lebih menusuk lagi bertanya padamu?
Diantara enam boneka yang sekarang engkau permainkan…
Siapa salah satu diantaranya?
Meski kami semua tahu kalau kami cumalah boneka
Kami paham kami harus berlaku selayaknya satu anggota keluarga sungguhan di sandiwara ini. Dan kami punya soal besar bagaimana cara memilih satu orang. Itulah sebabnya aku mengatakan kepada semua orang… bahwa kalau kami bertanya pada ki dalang, kami bakal tahu jawabannya seketika. Hari ke hari, hari ke hari bersama panggung buatan…
Kami semua berlaku bagai menjalani kehidupan nyata
Berlaku bagai hidup
Bukankah itu sangat menyedihkan?
Itulah sebabnya kenapa aku mau tahu…. Aku mau tahu
Tahu kebenaran demi perubahan
Katakana padaku siapakah orangnya
Siapakah si sinting itu?

NINJA
Buat urusan itu aku tak tahu. Aku tak tahu apa pun

MAYU
Kenapa begitu? Kenapa kau bisa tidak tahu?

NINJA
Aku cuma bekerja sesuai arahan yang diberikan dalam buku aturan panggung. Dan aku beranggapan aturan panggung itu sendiri Cuma mengikuti naskah aslinya

MAYU
Dengan begitu, aku yakin si pengarang pasti tahu. Pastilah dia orangnya yang menakdirkan hidup kami. Pastilah pengarangnya. Aku tahu namanya “Terayama Shu-u-ji” Oh, dialah orangnya!

NINJA
Aku tak bisa bilang setuju. Aku yakin bahkan, Terayama pun dipengaruhi oleh pendapat-pendapat istrinya atau oleh Koran-koran atau keadaan-keadaan di dunia. Dia sudah membuat begitu banyak perubahan sebelum bentuk akhir ini. Bahkan si pengarang sama seperti semua orang lain, tak tahu menahu apa pun

MAYU
Lalu siapakah orangnya?
Siapakah orangnya yang menentukan…
Segala hal dalam pertunjukan? Siang maupun malam
Waras atau gila musik dan senyap
Siapakah orangnya yang menentukan segala sesuatu?
Siapakah orangnya?

NINJA
Kalau aku tahu jawabannya…. Bisakah kau kasih aku peran dan tanggung jawab yang lebih baik? Tapi, aku takut kau tahu apa yang terjadi di hari depan… ini bakal membuat hidup kita kurang menantang

MAYU
Apa jadinya aku nanti?

ADEGAN 12

LAGU
Siapakah si sinting?
Siapakah si sinting?
Bukan aku
Bukan aku
Satu sudah dibuang
Dua sudah dibuang
Tiga sudah dibuang
Empat sudah dibuang
Lima sudah dibuang
Ke langit biru cerah
Tiada lagi
Tiada lagi orang di sana
ADEGAN 13


NINJA
Di pagi hari

RAN
Ini beritanya!

KAKEK
“Si sinting itu Kakek”

TAKASHI
Oh, aku lapar

MAYU
Begitu juga aku

BAPAK
Aku juga

NENEK
Kini, di sinilah engkau, suap barli istimewaku.
Aku tak bisa memberikannya pada si sinting
Adalah kau…. Si sinting itu

MAYU
Apa yang nenek katakana ini!

TAKASHI
Si sinting itu nenek. Aku benci nenek

BAPAK
Si sinting itu Takashi. Jelaslah Takashi!

KAKEK
Bapak, kau tahu kau lah orangnya, bukankah begitu?

MAYU
Aku tahu kakeklah orangnya! Kakek berlaku bagai tuhan dan berkata pembuat segala
Itu gla. Kalian tahu, kakek dan aku diciptakan oleh pembuat boneka yang sama. Kakek tidaklah… istimewa sama sekali

RAN
Sekarang berhentilah

KAKEK (Menyanyi)
Kau harus tahu… haruslah sadar…
Oh, kau harus… haruslah paham
Sebab musabab di keluarga ini
Adalah satu orang sinting
Aku harus mengajukan, sebagai kepala rumah tangga…
Pemecahan seluruh masalah di sini di rumah tangga ini
Satu gagasan terakhir
Yaitu melakukan pilihan
Sebuah pilihan…

SEMUA
Sampan? Pilihan? Huuu…….

KAKEK
“Baiklah? Bukan buat memilih si sinting…. Yang aku yakini, membuat semua orang begitu terbuka menyebut nama orang yang kalian tidak suka.
Jadi aku mau membuat sesuatu yang berbeda”
Cuma ada satu…. Satu orang sinting di keluarga kita. Itulah yang dibilang dokter
Itulah perkataannya
Ini artinya pastilah ada seseorang yang “benar-benar” berbeda “dari semuanya”.
“Sekarang. Kalau kalian menengok lebih teliti… orang itu harus berbuat sesuatu yang sunggung berbeda dari yang lain” jadi kau harus temukan seseorang
“Tak peduli siapa” Yang sangat berbeda kelakuannya
“Kau tak harus menunjukanya”
“Paham?”
“Tawaran” “Pilihan” “Si sinting”
“Satu-satunya orang yang berbeda”
“Tawaran”
“Pilihan”
“Si sinting”
penawaran masuk akalku tersempurnakan
segera setelah kita temukan orangnya
kita harus melenyapkannya dengan kapak ini

NINJA (Menyanyi)
Begitu tajamnya
Kapak inilah yang sudah memangkas sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan kepala. Kau tahu….

KAKEK
Aku putuskan menaruh mayatnya di sini dan menguburnya di kebun Dahlia

NINJA (Menyanyi)
Peti mati, peti mayat….
penginapan termurah.
Bayarlah tagihanmu dengan darah…. Darah….darah….
Saat kau mati

KAKEK
Lepaskan persoalan ini sementara, dan nikmati sarapan kita

RAN
Oh, mulai kapankah kalian memakai kacamata, Bapak, Mayu, Abang?

SEMUA
Hus!

SEMUA
Lucunya

RAN
Apa yang terjadi pada kalian semua?

SEMUA
Kau diamlah!!!

ADEGAN 14


RAN
Ya, lucu sekali

MENYANYI

Aku tahu tak seorang pun mau jadi anggota sinting dalam keluarga.
Meski begitu, haruskah kita semua meniru… menjiplak satu sama lain? Lihat. Lihat. Burung gereja menyanyi.
Aku pastikan ia mengejek kita
Aku cinta keluargaku. Mereka sungguh baik
Orang-orang menakjubkan, yang kutahu. Tapi, mohon maafkanku….
Mereka semua terjebak. Semuanya kehilangan suara sendiri. Kehilangan suara sendiri.
Sebab kini aku yakin akulah raja…. Atau ratu!
Maka aku sadar….
Maka aku sadar
Aku sebatang kara
Tapi, biarlah…. Tepat seperti yang kumau
Saat kumau makan buah anggur, aku bakal makan buah anggur
Saat kumau baca kisah bajak laut, aku baca kisah bajak laut
Tak peduli aku kalau ada yang bilang aku ini “Sinting”
Tiruan palsu
Kaisar dalam baju-baju baru
Wow-wow-wow… dingin…dingin
Aku benci kepalsuan dan kepura-puraan
Aku Cuma mau menyanyikan laguku sendiri, sendiri
Jalan ke jalanku
Sendiri saja
Ke jalanku


ADEGAN 15


RAN
Abang.
Apa yang bakal kau perbuat dengan pintu lantai atas? Tidakkah kau mau menjaga si ekor hitam Walet?
Nenek! Si kucing? Tak maukah nenek suapi ia susu?
Berhentikah apa yang begitu nenek suka lakukan?
Aku benci bapak tak lagi gagap

MENYANYI

Aku benci Mayu tak berbicara soal hubungan cinta seronok
Aku benci kakek tidak menjadi sombong!
Pembohong! Kalian semua! Keluarlah, kupu-kupu!
Ekor hitam wallet, akulah raja!
Tak kau lihatkah?
Tak kau lihatkah kupu-kupu ini?
Kau bermain sangat buruk
Cuma menjiplak dan memalsu
Semua begitu geram menakuti orang-orang
Tanpa kata-kata kalian sendiri
Aku mau menyanyi
Kalian semua dengar!

SEMUA
Si sinting!!

KELUARGA BONEKA
Jiwa rapuh! Dia kurang kesadaran sosial

KELUARGA BONEKA
Benar, dia cumalah seorang anak kecil

KELUARGA BONEKA
Pembohong?

KELUARGA BONEKA
Kita semua tahu apa kita sejak awalnya. Dan diam itu satu-satunya ikatan keselarasan

KELUARGA BONEKA
Apa yang tersisa ialah….

RAN
Jalan ke jalanku. Sendiri saja ke jalanku


TAMAT
 
Copyright © 2010 TEATER